Mencoba Atom Editor

Jika harus menyusun daftar text editor favorit yang pasti ada dalam daftar adalah sublime, dan sekarang bertambah satu, atom editor. Sebenarnya untuk urusan editor kaya gini saya cukup sering berubah-ubah, dari notepad++ sampai sublime. Dan bahkan nyobain VIM serta Emacs pun pernah, VIM seminggu nyoba nyerah, Emacs agak mending sebulanan tapi ya ujung-ujungnya balik lagi ke sublime.Hhee.

Sekitar sehari yang lalu saya baca-baca dan tertarik dengan atom, dan ternyata diungkapkan secara lebay saya langsung hapus sublime dan menggantinya dengan atom. Dan inilah alasan-alasan kenapa perlu mencoba atom.

1. Mirip dengan sublime

Dari segi tampilan dan beberapa shortcut atom ini tidak terlalu jauh, sehingga sebagai kaum convert tidak terlalu kagok saat mencoba atom. Lalu kalau mirip kenapa gak pake yang ‘asli’ malah milih yang mirip ? Jawabannya ada di poin selanjutnya.

2. Free & Open Source

Meskipun sublime bisa dipakai terus menerus dengan cukup memaklumi pop up yang sering muncul untuk mengingatkan membelinya saya rasa itu bukan perkara rumit, tapi kalau ada yang benar-benar gratis kan… hhe…

3. Plugin yang saya cari nemu di sini.

Selain dipakai untuk ngoding, sublime saya juga pakai untuk ngeblog, maklum blog yang sekarang kan pake layanan gitlab page dan nulisnya pake markdown, saya sudah menambahkan markdown plugin tapi tetep masih agak kurang dan di atom ini saya menemukan plugin markdown lengkap dengan preview. Kan mantab.

Plugin selanjutnya adalah inline terminal, bagi pengguna laravel seringkali kita ( saya anggap saja kita ) pengguna laravel berganti dari text editor ke terminal, entah itu utnuk membuat controller, model, atau hanya sekadar composer dumpautoload dan clear cache. Dengan plugin yang bernama Platformio ide terminal saya dapat menempelkan terminal di dalam editor sehinga gak perlu lagi pindah-pindah aplikasi.

Kesimpulan

Secara umum atom ini emang enak untuk dipakai,tapi agak lebih berat dari sublime sih dengan jumlah plugin yang hampir sama. Tapi ya kalau mau ringan pasang aja yang kosongan.

Show Comments