2 min read

Kenapa Memilih Vue ?

Akhir-akhir ini saat ditanya bisa apa dan belajar apa lalu menyatakan sedang belajar Vue akan dilanjut dengan pertanyaan kenapa Vue? kenapa gak React/Angular ? Jika melihat backup dua framework tersebut Vue gak ada-apanya emang, Angular dibelakangnya ada Google, dan React ada Facebook.

Sebelum beralasan kenapa milih Vue saya mau curhat dulu perihal perkenalan saya dengan framework Javascript modern. Oh iya tulisan ini subjektif pasti, berdasarkan selera akibat pengalaman.

Pertama kali kenal adalah Angular 1, bagi saya yang berpengalaman di JS hanya main Jquery saja kenalan dengan Angular 1 ini menyenangkan, bahkan saya sempat ngomong ke beberapa orang di kantor untuk migrasi saja ke Angular. Tapi karena waktu itu saya belum bisa ( baca : mau ) menyisihkan waktu, akhirnya ketinggalan dengan perkembangan Angular, pertama Angular 2 terus sekarang Angular 4 dan jujur saja bagi saya saat mencoba kembali belajar Angular berdasarkan pengalaman belajar Angular 1 berasa gak ada yang kepakai, saya berasa belajar framework baru. Saya pikir kesamaan Angular 1, 2, dan 4 itu cuma dibagian nama saja.

Lalu React, mustahil rasanya sekarang saat ngomongin javascript atau frontend dev gak ada yang nyeletuk, “udah coba React ?” React ini ibarat gadis manis pindahan di kelas sebelah, baru beberapa hari masuk, terkenalnya sudah satu sekolah dan menjadi topik obrolan di kantin. Dan sebagai poser tentu saja saya sempat tertarik belajar React, waktu itu saya tertarik karena melihat ada kurikulum yang cukup mudah diikuti di nodeschool.io. Ngomong-ngomong saya pernah nulis tentang nodeschool di tulisan ini.

Tapi yah bagi saya, React ini kesan pertamanya kurang ngena, baru awal udah agak ribet, belum lagi saya kurang pas saat menuliskan bagian html-nya di dalam Javascript. Sekali lagi ini perkara selera, bagi beberapa orang ( dari beberapa tulisan yang saya baca ) menganggap justru itu bagus, tapi ya bagi saya agak ribet. Akhirnya kurikulum di nodeschool gak diteruskan.

Lalu Vue, pertama kali mencoba Vue saya mendapatkan kembali kemudahan seperti pertama kali belajar di Angular 1, terus kalau lihat seksama di situs ofisialnya, ada laravel sebagai sponsornya itu nilai plus bagi saya yang sehari-hari kerjaan menggunakan Laravel. Balik lagi kepada kemudahan proses belajar di Vue itu andil yang paling besar bagi saya, untuk belajar dasar-dasar Vue gak perlu ribet bisa langsung pakai CDN atau cukup coba-coba saja langsung di jsfiddle. Dengan kesan pertama yang begitu mengena dan ternyata beberapa kelompok/perusahaan juga sudah mulai menggunakan Vue, sebut saja gitlab dan blibli yang bikin saya cukup pede untuk memilih Vue.

Dan begitulah akhrinya saya memilih Vue sebagai bekal frontend, dan sekarangpun proses belajar Vue masih berjalan yang saya tulis sebagai catatan pribadi di blog ini, silahkan tengok saja tag Vue2 atau tulisan ini untuk bisa belajar bareng.