LLM sebagai teman ngoding

Sesuai judul tulisan ini curahan hati bagaimana LLM bahkan yang gratisan sangat membantu untuk belajar pemograman, anggap saja sebagai senior programmer yang bisa kita tanya-tanya setiap saat.

The Good Parts

Setidaknya ada dua hal penggunaan LLM yang sering saya lakukan: belajar hal baru & membantu mengatasi skill issue.

Skill Issue

Perlu diakui saya ini bisa dibilang sangat-sangat standar lah ya, dibilang bego gak terlalu dibilang pintar juga kayanya tidak, terlebih jika harus menyentuh hal-hal yang terkait dengan desain web desain tentunya, bekerja menulis CSS bukanlah hal yang saya kuasai.

LLM ini sangat membantu saya dalam menutup kekurangan ini, dengan library populer seperti tailwind saya bisa dengan mudah membuat strukutur website yang saya inginkan, web iseng saya https://url-check.arsmp.com/ dan juga web utama saya arsmp.com desain awalnya dibantu oleh claude sonet 3.5, baru kekurangan atau modifikasi yang saya mau saya lakukan sendiri, tapi membangun fondasi struktur webnya saya dibantu oleh claude.

Selain menutup skill issue yang sangat kopong, LLM ini juga membantu untuk mendalami suatu hal yang sudah cukup familiar tapi ingin dikembangkan. Saya sudah cukup berpengalaman (bisa dibilang seperti itu) dengan python dan pytest lalu saya ingin mencoba membuat suatu "A framework that just works, and that's enough for me", dengan LLM saya berhasil, saya sudah menulisnya di sini dan itu selesai dalam waktu 1 minggu saja, itupun karena saya males-malesan dan lebih memilih bermain PS.

The Bad Parts

Karena saya menggunakan versi gratisan tentu saja sering terkena limit bertanya, di claude yasudah mesti nunggu sampai limit kita ke-restart, sedangkan di chatGPT setelah limit habis kita dialihkan ke yang versi lebih rendah.

Untuk beberapa case memang tidak ada perubahan respon yang signifikan, hanya saja ketika mencoba hal yang lebih jauh lagi respon dari LLM ini cederung stagnan ngaconya, saya bisa kelompokan setidaknya respon yang didapatkan seperti ini:

  • Mengkhayal, menjawab dengan referensi asal, seperti tiba-tiba memberi informasi memasang library atau package yang sebenarnya tidak ada.
  • Repetitif, menjawab seolah-olah memberi jawaban yang berbeda tapi sebenarnya kontennya sama.
  • Inisiatif yang salah, seringkali dia mengubah seluruh konteks pertanyaan dengan jawaban yang dia mau

Kesimpulan

Belajar dan ngoding dengan LLM seperti diberi pendamping mid to senior programmer yang bisa kita tanya kapan saja. Tapi jawabanya memang belum tentu tepat dan sesuai yang kita inginkan, tapi bagi saya itu adalah hal yang pas, karena dengan memperbaiki kode yang salah sampai menjadi benar atau sesuai yang diinginkan bagi saya itu proses belajar yang menyenangkan.