Kredit Mobil

Kredit Mobil
Photo by Scott Graham / Unsplash

Beberapa waktu lalu saya membaca dan mendengar bahwa salah satu pilihan terbodoh adalah kredit mobil, pilihan yang baik adalah menabung sampai nominal yang diinginkan dan membeli secara cash. Saya sepakat akan hal itu, segala sesuatu akan lebih nyaman jika kita membayar secara tunai dan tanpa hutang.

Tulisan ini akan terlihat seperti pembenaran kenapa memilih kredit mobil, tapi biarlah, izinkan saya untuk menuliskan alasan saya kenapa akhirnya memilih kredit mobil.

Skala Prioritas: Tidak Perlu

Lahir, tumbuh, dan besar di keluarga miskin membuat keinginan memiliki kendaraan seperti mobil bukan dalam kategori rencana atau cita-cita tapi lebih mendekati angan-angan saja, jangankan berharap memiliki mobil pertanyaan yang lebih sering muncul apakah besok makan dengan lauk yang lengkap atau cukup dengan satu buah telur ceplok. Meningkatnya taraf hidup setelah bekerja tidak membuat skala prioritas memiliki mobil tiba-tiba naik urutan, tinggal di Jakarta yang cukup memiliki transportasi publik yang saling terhubung membuat saya tidak pernah berpikir untuk memiliki mobil di sini, kombinasi Transjakarta, MRT, dan KRL sudah lebih dari cukup untuk mengakomodasi kegiatan saya di sini.

Skala Prioritas: Sepertinya perlu.

Semenjak menikah dan berpindah dari Jakarta ke pinggiran Jakarta mulai berpikir untuk memiliki mobil, terlebih lokasi rumah memang tidak mudah untuk menjangkau stasiun maupun halte terdekat, butuh waktu 30 menit lebih untuk tiba di halte Pinang Ranti atau yang terbaru Stasiun LRT Taman Mini, tapi dengan adanya ojek online keinginan memiliki mobil hanya sebatas keinginan tak pernah ditanggapi serius.

Keinginan memiliki mobil cukup terpikir ketika istri mulai mengandung, dari yang awalnya kegiatan kami masih oke untuk menggunakan transportasi publik dan sesekali taksi online, kami mulai terpikir untuk memiliki mobil dikarenakan rutinnya istri untuk kontrol, tapi semua masih bisa tertahankan karena dengan taksi online sudah cukup mengakomodir kebutuhan.

Skala Prioritas: Perlu

Ketika kami sudah sering kepikiran memiliki mobil kami sudah mulai menyicil untuk membeli mobil tentu dengan harapan bisa dibeli tunai, di waktu yang bersamaan sebenarnya beririsan dengan waktu istri akan melahirkan sehingga tentu saja skala prioritas tabungan untuk keselamatan istri dan anak disaat melahirkan.

Setelah memiliki anak kami lebih sering ke rumah sakit selain untuk kontrol istri juga untuk segala macam imunisasi dan kontrol bayi, di periode inilah saya merasa perlu memiliki mobil, bukan karena taksi online sudah tidak bisa mengantar kami ke sana kemari tapi lebih untuk menghemat waktu. Sebagai gambaran setiap kontrol kami bisa menghabiskan waktu 1 jam sampai 1 jam 30 menit hanya untuk menuggu taksi datang, jadi jika kegiatan kontrol selesai jam 3 sore kami rata-rata mendapatkan taksi di sekitar jam 4 sore, dan memiliki bayi yang masih rentan namun terlalu lama diam di rumah sakit terlebih sampai larut bagi saya bukan sesuatu yang menenangkan.

Memiliki Mobil

Setelah menimbang segala keuntungan dan kerugian akhirnya kami memutuskan untuk kredit mobil, betul bahwa kami jadi memiliki periode hutang lebih dari 1 tahun, betul juga bahwa jadi ada beberapa alokasi dana tambahan untuk merawat mobil. Tapi setidaknya ada beberapa benefit yang saya rasakan setelah memiliki mobil:

  1. Ongkos bulanan

Ongkos bulanan untuk bekerja cukup menurun drastis, ini hitungan kasar sebelum memiliki mobil:

  • 30.000 untuk ojek dari rumah ke stasiun Taman Mini
  • ~ 15.000 untuk ongkos LRT
  • ~15.000 untuk ojek dari LRT ke kantor
  • ~15.000 untuk ojek dari kantor ke staiun LRT

Setelah memiliki mobil

  • 10.000 untuk parkir mobil depan stasiun LRT Taman Mini
  • ~ 15.000 untuk ongkos LRT
  • ~15.000 untuk ojek dari LRT ke kantor
  • ~15.000 untuk ojek dari kantor ke staiun LRT

Dalam seminggu saya ke kantor 3 kali, sehingga dalam sebulan kurang lebih 12 hari ke kantor, untuk keberangkatan saja saya butuh 360.000 untuk diri saya sendiri, kalau dihitung dengan istri dengan angka yang sama – kebetulan kami memiliki jadwal wfo yang sama – maka total perbulan 720.000, dengan menggunakan mobil kami cukup dengan 500.000 perbulan – jika kita hitung mobil dengan rute seperti ini cukup kami sudah mencobanya, tapi jika menghitung dengan kebutuhan non pekerjaan dalam sebulan biaya bensin mencapi 800.000 - 1.000.000.

  1. Waktu

Itu baru keuntungan dalam sisi uang, tapi yang paling menguntungkan bagi saya adalah dalam segi waktu, kami tidak perlu lagi menunggu 1 jam lebih di rumah sakit untuk mendapatkan kendaraan, dan satu hal yang membuat saya bersyukur adalah ketika anak kami sakit dan waktu itu jam sudah menunjukan pukul 23:00 kami dengan mudah membawa anak kami ke rumah sakit terdekat.

Terakhir

Posisi saya dalam memiliki kendaraan pribadi terlebih mobil masih sama sebenarnya, kebutuhan memiliki mobil ini adalah kebutuhan tersier, dan tergantug ada tinggal maka statusnya bisa berubah, jika saya tinggal di Jakarta di daerah seperti Tebet, Cawang dan sekitarnya saya akan menganggap mobil itu tersier mentok-mentok ya sekunder, tapi jika tinggal seperti di lokasi saat ini, sudah berkeluarga, akses transportasi publik jelek, minimal kebutuhan menjadi sekunder atau bahkan primer. Terlepas dari tingkat kebutuhan, yang terpenting bagi saya selama memiliki catatan dan tahu batas hutang dan periode yang membuat neraca masih positif, kredit bukanlah hal yang buruk.

Read more