Memasang Docker di Debian

Sebelum melanjutkan tulisan tentang instalasi laravel nomor 5 tentang menggunakan docker, saya ingin menulis dahulu tentang bagaimana memasang docker di Debian, tepatnya Debian Jessie.

Memastikan APT dapat bekerja dengan https

$ apt-get update
$ apt-get install apt-transport-https ca-certificates gnupg2

Tambah GPG key

$ sudo apt-key adv \
       --keyserver hkp://ha.pool.sks-keyservers.net:80 \
       --recv-keys 58118E89F3A912897C070ADBF76221572C52609D

Khusus bagian GPG key saya sedikit bingung pas pertama kali nyoba error gak dapet GPG key-nya, pas keduakalinya malah sukses. Jadi kalo gagal coba aja beberapa kali.

Buat Source List

Pertama buat dahulu source list di debian di :

/etc/apt/sources.list.d/docker.list

Umumnya belum ada jadi ya kalo belum ada buat aja lalu isikan seperti ini

deb https://apt.dockerproject.org/repo debian-jessie main

Update package index

$ sudo apt-get update

Verifikasi APT mengunduh dari repositori yang tepat

$ sudo  apt-cache policy docker-engine

Untuk memasang Docker gunakan perintah

$ sudo apt-get install docker-engine

Tunggu sampai selesai

Menjalankan Docker

Untuk menjalankan service docker gunakan perintah

$ sudo service docker start

Menghentikan service docker

sudo service docker stop

Saat pertama kali pasang biasanya untuk menggunakan docker harus dalam tipe sudo, agar bisa menggunakan user selain sudo lakukan hal berikut

Buat grup docker jika belum ada

$ sudo groupadd docker

Tambahkan user yang sedang aktif ke dalam group docker, bagian ${USER} gak perlu diganti nama username, tulis aja begitu.

$ sudo gpasswd -a ${USER} docker

Lalu terakhir restart service docker

$ sudo service docker restart

 

Seharusnya sekarang saat memanggil docker tidak perlu sudo.

DISCLAIMER

Saya mungkin berhasil pasang docker, berhasil pula jalanin laravel melalui docker, tapi jujur saja saya masih sedikit ngambang dengan konsep docker. Awal-awal saya masih ketuker masalah docker dan virtual mesin macam vagrant misalnya. Vagrant atau yang virtual mesin itu yang saya pahami yaitu saya bisa memasang mesin lain di dalam mesin hosts. Seperti yang saya tulisan sebelumnya yang saya bisa saja memasang centos di laptop debian tanpa berpengaruh apapun ke mesin host. Kalau Docker yang saya tangkap itu bukan sebuah mesin baru di dalam mesin. Docker itu cukup “service” nya saja yang disebut container. Nah container tersebut yang diaktifkan saat menggunakan docker. Dan saya harap kalau ada yang masuk blog ini mungkin bisa bantu jelaskan di kolom komentar mengenai perbedaan virtual mesin dengan docker.

REFERENSI

https://docs.docker.com/engine/installation/linux/debian/

Show Comments