1 min read

Si Jon

Beberapa orang pasti memiliki nama panggilan yang umumnya berdasarkan penampilan fisik, di dekat rumah ada orang yang dipanggil “candil” alasannya sederhana karena rambutnya selalu botak seperti bola candil, ada yang dipanggil “kumis” karena kumisnya yang lebat, dan sejenisnya dan sebagainya.

Hal seperti itu sudah pasti juga berlaku di sekolah, bahkan tidak jarang nama panggilannya tidak sesuai dengan keadaan fisik, entah itu dari sifat atau lainnya. Kebetulan di sekolah atau tepatnya di kelas saya ada satu panggilan umum untuk laki-laki yaitu Jon.

Pada awalnya — yang saya tahu — Jon ini nama ( entah nama asli atau panggilan ) dari salah satu penjaga sekolah yang cukup selo alias enak diajak bercanda. Entah siapa yang mulai nama “Jon” ini jadi panggilan ke hampir semua anak laki-laki di kelas bahkan untuk yang beda kelas pun tidak jarang kami panggil dengan “Jon”.

Ada kejadian yang cukup menarik yang terjadi beberapa bulan lalu ( iya kejadiannya udah lama baru kepikiran ditulis sekarang ), jadi ada undangan nikahan salah satu teman, sebagai ( berusaha jadi ) teman yang baik datanglah saya ke pernikahannya bersama teman yang lain. Saat lagi asik ngemil tiba-tiba ada yang menghampiri ke arah kami dan mulai ngobrol basa-basi, karena saya tidak ingat siapa namanya dan kelas mana akhirnya obrolan basa-basinya ya dimulai dengan “Eh Jon, gimana sehat ?”, “Eh Jon, dah gawe ?” dan ya obrolan basa-basi lainnya.

Sampai akhir obrolan saya tidak pernah tahu siapa dia, dan waktu nanya ke yang lain pun sama, mereka juga lupa dan kami terselamatkan dari kondisi awkward akibat panggilan “Jon”.